Desember 31, 2010

Kata mereka Tahun Baru. Kata-ku Buku Baru.

Tahun baru berdiam diri dalam sebuah ruangan berukuran medium.
Memulai perjalanan baru dengan menutup buku. Tidak. Buku itu masih ada, kok. Mungkin sewaktu-waktu aku akan membukanya sebagai bahan referensi. Menulis cerita baru juga butuh referensi dari sumber-sumber lain, toh!

Belum tahu pasti kira-kira seperti apa ya cerita di tahun depan? Yang pasti perjalanan si tokoh dalam buku cerita itu tidak melulu tentang realita saja. Ada mimpi di dalamnya. Ada imajinasi. Ada peri-peri cantik penghibur lara. Ada pahlawan bertopeng mungkin. Hehehe...Nobody knows.
Yang pasti sampul bukunya tetap sama kok, hanya saja isinya lebih veriatif dan dinamis. Bukan tentang Rapunzel yang terkukung diatas menara. Hei, tapi Rapunzel berhasil melihat dunia pada akhirnya. Butuh keberanian lebih untuk turun dari menara. Ya, itu semua tidak terlepas dari sang laki-laki-pencuri yang membawanya melihat dunia.

Sepertinya di buku itu ada sosok laki-laki pendamping tokoh utama. Hmm...
Mudah-mudahan di buku edisi terbaru ini, sang lelaki dan si tokoh utama akan menjadi pasangan sepanjang masa. Hei, tidak ada salahnya memprediksi dan berharap-harap cemas. Tidak ada salahnya membiarkan dongeng-dongeng bercengkrama dalam kehidupan kedua insan sejati itu. Toh, Kierkegaard pernah berkata 'percaya kepada yang absurd'. Mungkin khayalan yang menjelma menjadi sebuah harapanlah yang membuat manusia tetap bertahan hidup Dan satu lagi pastinya...C.I.N.T.A. Mungkin sebagian berkata itu hal picisan cengeng. Tapi, buktikan saja! Apa kalian bisa hidup tanpa lima huruf tersebut. Bukan sekedar nafsu dan romantika belaka. C.I.N.T.A mencakup seluruh aspek kehidupan. Trust me!

Hmm...berkata teerlalu jauh sepertinya. Tapi, ku dengar cerita di akhir buku sebelumnya menceritakan segala keindahan dan berkah yang luar biasa. Desember ceria. Begitu katanya. Aku turut senang. Berharap lembaran-lembaran berikutnya akan menjadi lebih indah dan sempurna. Meskipun tidak ada KESEMPURNAAN yang mutlak. Tapi, semua menjadi sempurna ketika kita bisa membuat ketidaksempurnaan menjadi suatu hal yang sempurna.

Yeah! Happy NEW BOOK everyone!
Be ready for the next journey!
You can make it and you can have it! :D

Desember 30, 2010

Memulai Kembali

Halooo, rasa-rasanya sudah lama saya tidak membiarkan jemari ini menari-nari mengikuti kata hati dan menyusuri setiap lekuk labirin otak kanan dan kiri untuk merangkai imajinasi indah maupun nakal. Bukan saya tidak ingin menuangkan semuanya, hanya saja sang waktu dan raga tak kuasa mensinkronisasikan diri atau mungkin saya yang terlalu terhanyut dalam realita yang kadang tidak cukup ditumpahkan dalam serangkaian kata. Entahlah.

Atau mungkin justru terlalu terbatasnya suara yang mampu menggemakan gaung kehidupannya. Sedikit karena mungkin hal itu dianggap sepele atau justru dianggap terlalu melampaui batas 'sepele'. Entahlah.

Yang pasti, mungkin ini waktu yang tepat untuk memulai kembali. Membiarkan jemari ini menelusuri setiap desahan nafas dan peluh yang tercipta demi sebuah dunia kecil bertajuk fenomena. Merapatkan mata, membuka lebar cakrawala dan memulai sebuah perjalanan panjang dengan segenap hati dan sepenuh jiwa.

Ya, kita makhluk yang bebas dengan keabstrakan nyawa yang justru memberikan berbagai warna. Jika dipadu-padukan justru menciptakan satu warna yang mutlak.
Entahlah.

Mungkin, sudah saatnya untuk memulai kembali.

Hei, tunggu!

Biarkan suara itu tetap menggema karena memulai bukan berarti mengakhiri.